10 KIPER TERBAIK SEPANJANG MASA DI DUNIA SEPAK BOLA
Kiper menjadi bagian penting dalam sebuah tim sepak bola. Sejarah telah mencatat setidaknya ada 10 kiper di dunia yang menyandang sebagai kiper terbaik sepanjang masa. Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tidak hanya bagi penyandang gelar tersebut, tapi juga sebuah tim yang dibelanya. Maka wajar saja jika kemudian beberapa tim lain ingin memperebutkan kiper-kiper ini dengan harga yang sangay tinggi. Sebelum ajang Piala Dunia Brazil 2014 dimulai, mari kita mengingat kembali siapa saja kiper yang menyandang gelar sebagai kiper terbaik.
1. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan sebagai kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya
2. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyUelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
3. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).
4. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
5. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 28 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencia 3-0. Casillas meraih lev yashin award pada tahun 2010 pada saat negaranya merain gelar juara dunia dififa World cup 2010
7. Oliver Kahn
Kiper yang satu ini juga termasuk salah satu kiper terbaik Didunia yang pernah ada deh dipiala Dunia tahun 2002 dia sangat fantastis dalam menyelamatkan gawangnya pada saat negaranya bermain.
Oliver Kahn adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Jerman, dia selalu identik dengan FC Hollywood di sana pula ia mengakhiri karirnya. Gaya bermainnya yang meledak-ledak serta angker selalu membuat lawan terintimidasi saat berhadapan dengannya.
Namun kini ia telah pensiun dari sepak bola, namun bukan berarti dirinya sudah tak memperhatikan dunia yang telah membesarkan namanya itu, salah satu perhatian pun juga ia sampaikan dan berikan pada mantan klubnya tercinta Bayern Munich.
Oliver Rolf Kahn, yang kini berusia 40 tahun, adalah salah satu kiper terhebat yang pernah dimiliki Jerman dan dunia. Ia memulai karier di Karlsruhe SC, klub kota kelahirannya pada 1987.
Pada 1994 ia direkrut Bayern. Di klub ini ia mencapai puncak kariernya. Gelar Bundesliga (8 kali), Piala Jerman (6), Liga Pokal (6), Piala UEFA (1996), Liga Champions dan Piala Interkontinental (2001) adalah segudang prestasi Kahn bersama Bayern.
Di timnas Jerman, Kahn tercatat bermain 86 kali. Suksesnya bersama Tim Panser adalah saat merebut Piala Eropa 1996. Sayangnya, Kahn gagal memberikan Piala Dunia bagi Jerman. Prestasi terbaiknya hanyalah runner-up Piala Dunia 2002.
Toh, Kahn mengaku sudah jenuh dan tak rindu dengan sepak bola. "“Tidak, saya sama sekali tidak akan (bermain lagi). Setelah 20 tahun (bermain), says siap berhenti dari sepak bola",” katanya.
Apa yang masih disesali Kahn? Tentu saja selain gagal memberikan gelar Piala Dunia, Kahn menyesal tak mencetak satu gol pun di 557 partai Bundesliga yang dilakoninya.
Kahn kini bekerja sebagai konsultan di salah satu stasiun televisi Jerman. Ia akan bertugas pada kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Jerman dan Finlandia, pada oktober tanggal 9 tahun 2009 silam
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
5. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 28 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencia 3-0. Casillas meraih lev yashin award pada tahun 2010 pada saat negaranya merain gelar juara dunia dififa World cup 2010
7. Oliver Kahn
Kiper yang satu ini juga termasuk salah satu kiper terbaik Didunia yang pernah ada deh dipiala Dunia tahun 2002 dia sangat fantastis dalam menyelamatkan gawangnya pada saat negaranya bermain.
Oliver Kahn adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Jerman, dia selalu identik dengan FC Hollywood di sana pula ia mengakhiri karirnya. Gaya bermainnya yang meledak-ledak serta angker selalu membuat lawan terintimidasi saat berhadapan dengannya.
Namun kini ia telah pensiun dari sepak bola, namun bukan berarti dirinya sudah tak memperhatikan dunia yang telah membesarkan namanya itu, salah satu perhatian pun juga ia sampaikan dan berikan pada mantan klubnya tercinta Bayern Munich.
Oliver Rolf Kahn, yang kini berusia 40 tahun, adalah salah satu kiper terhebat yang pernah dimiliki Jerman dan dunia. Ia memulai karier di Karlsruhe SC, klub kota kelahirannya pada 1987.
Pada 1994 ia direkrut Bayern. Di klub ini ia mencapai puncak kariernya. Gelar Bundesliga (8 kali), Piala Jerman (6), Liga Pokal (6), Piala UEFA (1996), Liga Champions dan Piala Interkontinental (2001) adalah segudang prestasi Kahn bersama Bayern.
Di timnas Jerman, Kahn tercatat bermain 86 kali. Suksesnya bersama Tim Panser adalah saat merebut Piala Eropa 1996. Sayangnya, Kahn gagal memberikan Piala Dunia bagi Jerman. Prestasi terbaiknya hanyalah runner-up Piala Dunia 2002.
Toh, Kahn mengaku sudah jenuh dan tak rindu dengan sepak bola. "“Tidak, saya sama sekali tidak akan (bermain lagi). Setelah 20 tahun (bermain), says siap berhenti dari sepak bola",” katanya.
Apa yang masih disesali Kahn? Tentu saja selain gagal memberikan gelar Piala Dunia, Kahn menyesal tak mencetak satu gol pun di 557 partai Bundesliga yang dilakoninya.
Kahn kini bekerja sebagai konsultan di salah satu stasiun televisi Jerman. Ia akan bertugas pada kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Jerman dan Finlandia, pada oktober tanggal 9 tahun 2009 silam
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.
Demikianlah daftar 10 Kiper Terbaik Sepanjang Masa di Dunia Sepak Bola. Dalam piala dunia nanti, akankah ada yang bisa menggeser daftar 10 kiper tersebut?
0 komentar:
Posting Komentar